Friday, November 1, 2013

Tulisan periodde 2

Tulisan 1:
FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
1.     Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.     Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.     Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.


Tulisan 2:

SARANA MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.


Tugas Manajemen 2

Nabilah Tsabitah 
18511822
3PA05

1)    Pengorganisasian Struktur Manajemen
A.    Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapaian tujuan system manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang Nampak, tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersbeut.

B.     Definisi Struktur Organisasi
Struktur organisasi (organizational structure) adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manager ketika mereka hendak mendesain struktur organisasi mereka. Keenam elemen tersebut adalah:
                                 (1)      Spesialisasi Pekerjaan à Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagibagi ke dalam beberapa pekerjaan.
                                 (2)      Departementalisasi à Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama.
                                 (3)      Rantai Komando à Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
                                 (4)      Rentang Kendali à Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer yang perlu dimiliki oleh suatu organisasi.
                                 (5)      Sentralisasi dan Desentralisasi à Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
                                 (6)      Formalisasi à Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

C.    Pengorganisasian Sebagai Fungsi Manajemen
Fungsi keorganisasian sangat penting bagi system manajemen karena ia adalah mekanisme utama dengan mana wirausahawan mengaktifkan rencana-rencana. Beberapa teori manajemen memandang funsgi pengorganisasian demikian pentingnya, sehingga mereka menyarankan diciptakannya dan difungsikannya departemen pengorganisasian dalam system manajemen. Bidang tanggung jawab dari departemen tersebut termasuk juga (1) pengembangan rencana-rencana  reorganisasi yang akan mebuat system manajemen lebih efektif dan efisien, (2) mengembangkan rencana-rencana untuk memperbaiki keterampilan manajerial yang sesuai dengan kebutuhan system manajemen sekrang ini, (3) berusaha untuk mengembangkan suatu iklim organisasional yang menguntungkan dalam system manajemen.

2)    Actuating dalam Manajemen
A.    Definisi Actuating
Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam stau system dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.
B.     Pentingnya Actuating
C.    Prinsip Actuating
a.       Prinisip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.
b.      Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c.       Prinsip Kesatuan Komando

3)    Mengendalikan Fungsi Manajemen
A.    Definisi Mengendalikan (Controlling)
Merupakan pengendaalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah kegiatan tersbut memberikan hasil yang efektif serta bernilai guna dan berhasil guna.
B.     Langkah-langkah dalam Kontrol
a.       Perencanaan (plan) à guide line dan tujuan, cara untuk mencapai tujuan agar seprakti mungkin .
b.      Pelaksanaan (DO) à cara pelaksanaan harus terperinci.
c.       Pemeriksa (check) à apakah cara sesuai denganrencana, jika hasil tidak sesuai maka segera cari penyebabnya.
d.      Tindakan (action) à hasil yang jelek harus dipebaiki, perbaiki cara kerjanya
C.    Tipe-tipe Kontrol
a.      Preliminary
Hal ini harus dipenuhi sebelum suatu pekerjaan dimulai. Kendali ini meyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
b.      Concurrent
Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Terkang di sebut kendali steering, kendali ini memantau operasi dan dikerjakan dengan tepat.
c.       Post-action
Kendali ini mengambil tempat setelah semua tindakan dilengkapi. Kendali ini berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktifitas.

D.    Kontrol Proses Manajemen
Proses pengendalian manajemen adalah yang digunakan oleh seluruh manajemen untuk menjamin bahwa anggota organisasi bawahan yang disupervisi akan mengimplementasikan strategi yang ditetapkan.





Robbins, S.P., Judge T.A. 2011. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.


Thursday, October 10, 2013

Psikologi Manajemen

Pengalaman Memenejemenkan Keuangan


Beberapa bulan terakhir ini orangtua saya seringkali pergi meninggalkan rumah. Mulai dari panggilan kerjaan, mengunjungi Nenek sampai pergi untuk beribadah Umroh. Karena saya anak sulung, jadi sayalah yang harus memanage segala sesuatu yang ada di rumah. Terutama perihal keuangan. Saya yang memanage keuangan mulai dari uang untuk membeli sayuran, uang untuk adik-adik ke sekolah, uang untuksaya di kampus, dsb. Awalnya saya merasa sulit sekali mengaturnya karena hampir tergoda oleh banyak hal. Tapi saya sangat berusaha menahan rasa itu dean akhirnya saya bisa me manage keuangan di rumahselama orangtua tidak di rumah.

Psikologi Manajemen

Nama   : Nabilah Tsabitah
Kelas   : 3PA05
NPM   : 18511822


Tujuan Manajemen

Beberapa tujuan yang dapat dikaji dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:
  1. Menurut tipe-tipenya, tujuan terbagi atas:
a.       Profit Objectives, untuk mendapatkan laba bagi pemiliknya.
b.      Service Objectives, untuk memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen dengan mempertinggi nilai barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
c.       Social Objectives, meningkatkan nilai guna yang diciptakan perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat.
d.      Personal Objectives, agar para karyawan mendapatkan kepuasan di bidang pekerjaannya dalam perusahaan.
  1. Menurut Prioritasnya:
a.       tujuan Primer,
b.      tujuan Sekunder,
c.       tujuan Individual, dan
d.      tujuan Sosial.
  1. Menurut Jangka Waktunya:
a.       Tujuan jangka panjang,
b.      Tujuan menengah, dan
c.       Tujuan jangka pendek.
  1. Menurut Sifatnya:
a.       Management Objectives, tujuan dari segi efektif yang harus ditimbulkan oleh manajer.
b.      Managerial Objectives, tujuan yang harus dicapai daya upaya atau kreatifitas yang bersifat manajerial.
c.       Administrative Objectives, tujuan yang pencapaiannya memerlukan administrasi.
d.      Economic Objectives, tujuan yang bermaskud memenuhi kebutuhan dan memerlukan efisiensi untuk menvapainya.
e.       Sosial Objectives, tujuan suatu tanggung jawab, terutama tanggung jawab moral.
f.       Technical Objectives, tujuan berupa detail teknis.
g.      Work Objectives, tujuan-tujuan yang merupakan kondisi kerampungan suatu pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA
S.P. Hasibuan, H. Malayu. (2006). Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah). Jakarta: Bumi Aksara.



Tugas Psikologi Manajemen

Tugas Psikologi Manajemen
Nama   : Nabilah Tsabitah
Kelas   : 3PA05
NPM   : 18511822

I.      Psikologi Manajemen
1)      Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan yang dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemn itu. Istilah manajemen mengacu pada proses mengkoodinasi /dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan kegiatan utama yang dilakukan oleh para manager. Fungsi-fungsi ini lazim disebut merancang, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan.
Efisiensi merupakan bagian terpenting dalam manajemen. Efisiensi mengacu pada hubungan antara masukan dengan keluaran. Seandainya saja Anda mampu mendapatkan lebih banyak keluaran darisejumlah gtertentu masukan, anda telah meningkatkan efisiensi.
Tidak hanya efisiensi, efektifitas-pun sama pentingnya. Efektifitas seringkali dilukiskan sebagai, ”melakukan hal-hal yang tepat” –artinya. Kegiatan kerja tersebut mencapai sasarannya. Sementara efisien lebih memperhatikan ”sarana-sarana” melaksanakan segala sesuatunya, efektifitas itu berkaitan dengan ”hasil akhir” atau pencapaian sasaran-sasaran organisasi.

2)      Jenis-jenis Manajemen
Jenis-jenis manajemen adalah sebagai berikut:
a.       Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam hal ini pembahasan difokuskan pada unsur manusia pekerja. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. Hal-hal pokok yang dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia ini diantaranya perencanaan, pengorganisasian, kedisiplinan, pengembangan, dan sebagainya.
b.      Manajemen Permodalan
Dalam manajemn permodalan, pembahasan sangat difokuskan  pada “bagaimana menarik modal yang cost of money-nya relatif rendah dan bagaimana modal“.
c.       Manajemen Akuntansi Biaya
Membahas masalah pemakaian material, agar efisien dan efektif. Jadi dalam hal ini bagaimana cara agar terciptanya barang yang berkualitas dengan harga yang relatif rendah.
d.      Manajemen Produksi
Hal-hal pokok yang dibahas tentang pengertian produksi, tata ruang perusahaan, perawatan, dsb; meliputi: penentuan/penggunaan mesin-mesin, peralatan, dan cara-cara untuk memproduksi barang/jasa agar kualitasnya baik.
e.       Manajemen Pemasaran
Dalam hal ini yang difokuskan adalah bagaimana agar orang-orang mau mengkonsumsi atau menggunakan barang/jasa yang diproduksi.

3)      Kepemimpinan
Pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan memiliki wewenang manajerial. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju tercapainya tujuan-tujuan.  Kepemimpinan memusatkan perhatian pada mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang barangkali dapat digunakan untuk membedakan pemimpin dengan yang bukan pemimpin. Berikut dua teori kepemmimpinan:
a.       Teori Atribusi Tentang Kepemimpinan
Teori atribusi kepemimpinan mengatakan bahwa kepemimpinan itu sekedar sebuah keterangan yang dibuat orang mengenai individu-individu lain. Dengan menggunakan kerangka kerja ini, para peneliti telah menemukan bahwa orang cenderung mencirikan pemimpin sebagai yang memiliki karakteristik seperti kecerdasan, kepribadian yang mudah bergaul, rajin, terampil, dll.
b.      Teori Kepemimpinan Karismatik
Teori ini merupakan perluasan teori atribusi. Teori ini mengatakan bahwa para pengikut menemukan penjelasan tentang kemampuan kepemimpinan heroik atau luar biasa manakala mereka mengamati perilaku tertentu. Studi-studi tentang kepemimpinan karismatik sebagian besar telah diarahkan pada penentuan perilaku yang membedakan pemimpin-pemimpin karismatik dengan pemimpin-pemimpin yang bukan karismatik.

II.      Perencanaan dan Penetapan Manajemen
1)      Pengertian Perencanaan
Merencana menyangkut merumuskan sasaran atau tujuan organisasi tersebut, menetapkan strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan ini, dan menyusun hierarki lengkap rencana-rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
2)      Manfaat Perencanaan
Manfaat yang diperoleh dari sebuah perencanaan untuk sebuah organisasi adalah dimana semua anggota mengurangi ketidakjelasan serta menciptakan pemahaman umum tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan dari organisasi tersebut.
3)      Jenis Perencanaan dalam Organisasi
Jenis-jenis perencanaan adalah sebagai berikut:
a.       Rencana Strategis
Rencana-rencana yang berlaku bagi seluruh organisasi, menentukan sasaran umum organisasi tersebut, berusaha menempatkan organisasi tersebut dalam lingkungannya.
b.      Rencana Operasional
Rencana yang menetapkan tentang rincian cara mencapai keseluruhan tujuan organisasi.
c.       Rencana Jangka Panjang
Rencana dengan kerangka waktu di atas tiga tahun.
d.      Rencana Jangka Pendek
Rencana yang mencakup satu tahun atau kurang.
e.       Rencana yang Mengarahkan (directional)
Rencana yang fleksibel yang menetapkan pedoman umum.
f.       Rencana Khusus (Specific)
Rencana yang sudah dirumuskan dengan jelas dan tidak menyediakan ruang bagi interpretasi.


DAFTAR PUSTAKA

Leavitt, Harold J. (1992). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Robbins, S. Dan Coulter, M. (2004). Manajemen Jilid 1. Jakarta INDEKS.
Robbins, S dan Coulter, M. (2004). Manajemen Jilid 2. Jakarta: INDEKS.
Schermerhom, Jr, J. (1998). Manajemen. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

S.P. Hasibuan, H. Malayu. (2006). Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah). Jakarta: Bumi Aksara.

Monday, June 10, 2013

Pengalaman Stress

·         Pengalaman Stress Negatif
Salah satu stress negative yang saya pernah alami pada saat saya menginjak bangku SMP. Dimana orang tua saya menyekolahkan saya di asrama (boarding school a.k.a pesantren). Sebelum saya benar-benar mengalami bagaimana tinggal di asrama, saya pikir tinggal di asrama itu mudah saja. Hanya jauh dari orang orang tua yang mana memang saya sering di tinggal orang tua karena urusan pekerjaan. Tapi ternyata faktanya sangatlah berbeda rasanya.
Pertama kali orang tua dan adik-adik saya mengantar dan meninggalkan saya di asrama. Saat itulah perasaan saya mulai berkecamuk. Saya mulai merasa takut dan cemas akan di tinggal oleh orang tua untuk waktu yang cukup lama. Karena jarak antara asrama dan rumah saya sekita 5 jam perjalan, sehingga tidak memungkinkan jika orang tua saya harus pulang-pergi setiap hari mengunjungi saya. Tapi saya memaksa meminta mereka untuk menjenguk saya satu minggu sekali minimal.
Dan ternyata saat-saat pertama di asrama itu waktu terasa begitu lama. Oiya, saya lupa menyampaikan bahwa tadinta yang saya dengar bahwa di asrama boleh  membawa handphone dan diberi waktu untuk pulang sebulan sekali. Saya pun akhirnya membawa handphone. Namun ternyata ada peraturan bahwan satri tidak boleh membawa handphone. Saya pun semakin merasa terkekang dan cemas karena saya membawa handphone. Lalu saya menyembunyikan hp tersebut di dalam sebuah koper.
Setiap pagi yang saya lakukan adalah menelpon Mama sambil berderaian air mata. Mengatakan bahwa saya tidak betah dan sebagainya. saya merasa  galau, stress dan merasa tidak bisa berkonsentrasi untuk mengerjakan sesuatu.

·         Pengalaman Stress Positif

Stress positif yang saya alami adalah pada waktu awal duduk di bangku kuliah. Saya merasa kaget dengan dunia luar setelah 6 tahun menjalani hidup di asrama (agak lebay si hahahah). Saat itu ada satu dosen yang memberikan tugas kelompok. Awal-awal masuk bangku kuliah tentu kita belum tau bagaimana karakter teman-teman kita. Waktu itu, di kelompok saya seperti tidak ada yang berinisiatif untuk mengerjakan tugas kelompok tersebut. Sampai pada malam hari dimana besoknya adalah hari dimana tugas itu di kumpulkan saya pun panik karena makalah yang saya buat belum selesai. Saya sudah mencoba meengingatkan kelompok tetapi seperti tidak ada yang menggubris ataupun berusaha mencarikan solusinya. Saya sempat cemas dan kesal pastinya, tapi akhirnya saya mengambil hikmahnya dan menganggap itu semua sebagai tantangan. Karena dengan mengerjakan makalh itu siapa tahu kita bisa terlatih mengerjakan makalah-makalah lainnya. Dan itu hikmah yang saya dapat dan tidak di dapat oleh teman-teman saya pada saat itu. 

Tugas Softskill KESMEN

 STRESS
Ä      Stres Positif dan Negatif
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Menurut definisi yang dikeluarkan Canadian Centre for Occupational Health & Safety (1997-2006), stres adalah tekanan dari luar yang bisa membuat seseorang merasa tertekan. Tekanan yang digolongkan dapat membuat orang stres adalah tekanan yang sifatnya mengancam (threaten), tekanan yang sifatnya menakutkan atau mengerikan (scare), tekanan yang sifatnya mengkhawatirkan (worry), tekanan yang sifatnya menyakitkan atau yang menusuk (prod).
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh, banyak proffessional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka..
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.
Menurut ahli endokrinologi Hans Selye, stres dapat dibedakan menjadi stres positif (eustress) dan stres negatif (distress). Stres positif seperti pekerjaan yang menantang dan pertandingan olah raga yang menghibur dapat membuat Anda lebih bahagia dan sehat. Sebaliknya, stres negatif seperti pekerjaan yang membosankan dan konflik interpersonal dapat membuat Anda sedih dan sakit. Ada beberapa karakteristik untuk stress negative dan positif, diantaranya:
§   Karakteristik Stres Positif:
-   Memotivasi dan memvokuskan energi
-   Berjangka pendek
-   Terasa menarik dan dalam kemampuan Anda
-   Meningkatkan kinerja
§   Karakteristik Stres Negatif:
-   Menyebabkan kecemasan atau kekhawatiran
-   Berjangka pendek atau panjang
-   Terasa tidak menyenagkan atau diluar batas kemampuan Anda
-   Mengurangi kinerja
-   Dsapat menyebabkan masalah mental fisik

Ä      Peyebab Stres
Situasi yang sama dapat menjadi pemicu stres positif atau negatif, tergantung persepsi Anda. Orang yang berbeda juga dapat bereaksi berbeda terhadap situasi yang sama. Namun, secara umum peristiwa berikut memicu stres negatif atau stres positif pada sebagian besar orang di sebagian besar waktu:
§   Contoh pemicu stres positif meliputi:
-   Memulai pekerjaan atau sekolah baru
-   Menerima promosi atau jabatan baru
-   Pernikahan
-   Membeli rumah
-   Memiliki anak
-   Pindah rumah
-   Mengambil liburan
-   Pensiun
§   Contoh pemicu stress negative meliputi:
-   Kematian pasangan
-   Proses perceraian
-   Kehilangan kontak dengan orang yang dicintai
-   Pengangguran
-   Kemacetan lalu lintas
-   Masalah disekolah
-   Masalah keuangan
Faktor Internal
Stres negatif tidak hanya dipicu oleh masalah eksternal namun juga sumber internal seperti perasaan, pikiran, dan kebiasaan. Sumber internal yang sering menyebabkan stres negatif antara lain:
§         Kekhawatiran dengan situasi, misalnya takut terbang, ketinggian, berbicara di depan umum atau menemui orang asing di pertemuan.
§         Kekhawatiran dengan peristiwa masa depan, misalnya menunggu hasil ujian atau reorganisasi perusahaan
§         Ekspektasi terlalu tinggi atau selalu ingin sempurna (perfeksionis)
§         Terlalu memaksakan untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu
§         Tidak dapat bersikap tegas (plin-plan)
§         Suka menunda-nunda
§         Tidak terorganisir (tanpa perencanaan)
Kepribadian
a)      Introvert
Kepribadian Introvert merupakan kepribadian manusia yang tertutup, sehingga mereka cenderung memilih untuk sendirian atau bertemu dengan sedikit orang. Orang dengan tipologi kepribadian introvert adalah orang yang mengarahkan orang ke dunia dalam. Orang Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri.
Oleh karena itu rata-rata orang yang berkepribadian introvert kurang menikmati keramaian. Wajar jika orang yang interovert biasanya memilih berkarir dalam bidang yang tidak banyak bertemu dengan banyak orang seperti sekretaris, peneliti, akuntan. 
Menurut Carl Gustav Jung, orang-orang introvert adalah mereka yang terampil dalam melakukan perjalanan ke “dunia dalam”, yaitu diri mereka sendiri. Mereka selalu mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak perenungan dan berkontemplasi. Pada akhirnya, mereka menjadi orang yang memahami dirinya, berpendirian keras, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya.
Seorang introvert seringkali disibukkan dengan dirinya sendiri dan kurang peka terhadap lingkungannya. Pada akhirnya lingkungannya juga tidak dapat menerima seorang introvert dengan baik. Mereka tahu apa yang mereka mau, namun sulit untuk mengkomunikasikannya kepada orang lain. Hal ini membuat orang introvertseringkali dicap sebagai orang aneh. Untuk mengerti pemikiran seorang introvert, maka anda harus meluangkan waktu lebih banyak untuk berkomunikasi dengannya. Inilah mengapa ketika kita berbicara dengan seorang introvert, maka kita akan diajak menuju pembicaraan yang lebih dalam. Beberapa ciri kepribadian Introvert sebagai berikut:
§         Tertarik dengan pikiran dan perasaannya sendiri
§         Memerlukan teritori atau dunia mereka sendiri
§         Perfeksionis
§         Tampil dengan muka pendiam dan tampak penuh pemikiran
§         Biasanya tidak mempunyai banyak teman
§         Sulit membuat hubungan baru
§         Menyukai konsentrasi dan kesunyian
§         Tidak suka denga kunjungan yang tidak diharapkan dan
tidak suka mengunjungi orang lain
§         Bekerja dengan baik sendirian
§         Biasanya pemalu
§         Tidak suka atau tidak berani tampil di depan umum
Ekstrovert
Kepribadian Ekstrovert biasanya diasosiasikan dengan kepribadian yang terbuka serta cenderung menikmati kegiatan di tengah manusia. Oleh karena itu, manusia dengan kepribadian ekstrovert, cenderung kurang menikmati aktivitas yang dilakukan sendirian.Orang dengan Kepribadian Ekstrovert adalah orang yang berpikir mengenai hal-hal secara objektif dan luas, 
Seorang ekstrovert akan senang berkomunikasi, ngobrol, berbasa-basi dengan orang banyak, meski tanpa ada informasi yang memang perlu untuk dikomunikasian. Bagi seorang ekstrovert, bahasa adalah alat untuk bersosialisasi. ekstrovert terkesan lebih supel.
Pribadi ekstrovert senang berada di tengah keramaian. Energinya terkumpul ketika berbicara dan berinteraksi dengan banyak orang. Ketika sedang berada di keramaian seorang ekstrovert seolah-olah juga sedang mengisi tenaganya (charging). Oleh karena itu jika seorang ekstrovert sedang stress, maka dia akan cenderung memilih untuk berinteraksi dengan teman-temannya, entah itu pergi ke mall, nonton, atau sekedar jalan-jalan. Seorang ekstrovert tidak akan merasa nyaman dengan suasana yang sepi. Suasana sepi bagi seorang ekstrovert malah akan membuatnya makin tertekan. Ciri-ciri Keprbadian Ekstrovert
·         Tertarik dengan apa yang terjadi di sekitar mereka
·         Terbuka dan seringkali banyak bicara
·         Membandingkan pendapat mereka dengan pendapat orang lain
·         Seperti aksi dan inisiatif
·         Mudah mendapat teman atau beradaptasi dalam grup baru
·         Mengatakan apa yang mereka pikirkan
·         Tertarik dengan orang-orang baru
·         Mudah menolak bersahabat dengan orang-orang yang tidak diinginkannya
c)      Fleksibel
Kepribadian fleksibel adalah kepribadian seseorang yang bisa menempatkan diri, memposisikan perilaku seluai dengan tempat, waktu, dan peranan yang tepat. Seorang yang mempunyai kepribadian fleksibel biasanya supel, punya banyak teman, ramah, dan disenangi oleh banyak orang karena sikapnya cenderung bisa mengikuti situasi yang ada dan terjadi pada waktu itu.
c)      Berlebihan (over actifity)
Pribadi yang memiliki over activity adalah mereka yang terlalu agresif dalam menuangkan segala suasana hati, bahkan sampai berlebihan dalam menghadapi kondisi lingkup social.
Orangg yang memiliki kepribadian over activity ketika ia mengalami stress maka ia akan sangat berlebihan dalam menyikapi masalahnya tersebut.

Kecakapan
Seseorang yang sehat memiliki kecakapan potensi secara utuh, stress kecakapan dimana keadaan tenaga kerja tidak diberi peluang untuk menggunakan keterampilan yang diperolehnya, atau untuk mengembangkan kecakapan potensialnya secara penuh.

Nilai dan Kebutuhan (sosialisasi, adaptasi, internalisasi)
Setiap pribadi mempunyai kebudayaan masing-masing. Kebudayaan terdiri dari keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma perilaku yang menunjang pribadi dalam usahanya mengatsi masalah-masalah adaptasi eksternal dan internal.

Ä      Reaksi Stress: Fight or Flight?
§         Fight à dalam menghadapi masalah, fight disini maksudnya adalah nahwa kita akan terus menghadapi masalah tersebut tanpa putus asa. Terus brejuan.
§         Flight à Dalam menghadapi masalah flight maksudnya kita malah menghindari atau mengabaikan masalah tersebut.

Ä      Teknik-teknik Penenangan Pikiran
a.       Meditasi à Meditasi adalah  praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Makna harfiah meditasi adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran, memikirkan, merenungkan. Arti definisinya, meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku.
b.      Autogenik (menghela nafas) à di kembangkan oleh Johannes Heinrich tahun 1932. teknik ini melibatkan kegiatan sehari-hari yang berlangsung sekitar 15 menit. Misalnya seperti berbaring, duduk meditas, susuk seperti boneka kain. Teknik ini digunakan untuk meringakan berbagai gangguan psikomatis yang disebabkan oleh stress.
c.       Pelatihan Relaksasi Neuromuscular à Pelatihan relaksasi neuromuscular adalah satu program yang terdiri dari latihan-latihan sistematis yang melatih otot dan komponen-komponen saraf yang mengendalikan aktivitas otot. Individu diajari untuk secara sadar mampu merelaksasikan otot sesuai dengan kemauannya setiap saat. Untuk itu perlu dikembangkan kesadaran perasaan pikiran tentang bagaimana rasa relaks adn mempelajari bagaimana perbedaanya jika sedang tegang.








Daftar Pustaka

Whitbourne,Halgin.(2010).Psikologi Abnormal.Jakarta:Salemba Humanika.