Monday, November 24, 2014

DATABASE

1.    Database
a.    Perkembangan
Era
Bentuk Perkembangan
1960-an
-    Sistem pemrosesan berkas

-    DBMS

-    Layanan informasi secara online berbasis manajemen teks
1970-an
-    Penerapan sistem pakar pada suatu sistem pendukung pengambilan keputusan

-     Basis data berprientasi objek
1980-an
-     Sistem hyperteks, yang memungkinkan untuk melihat beais data secara acak menurut suatu kunci (seperti yang diterapkan di internet)
1990-an
-     Sistem basis data cerdas

-     Sistem basis multimedia cerdas
2011
-     Penerapan strategi platform aplikasi awan

-     Pengendalian dan pengelolaan rangakaian database heterogen secara otomatis

-     Perampingan proses pengembangan aplikasi
2012-2013
-     Penerapan arsitektur multitenant di atas database platform

-     Kualitas dan performa aplikasi yang lebih tinggi

-     Menghemat waktu dengan ketersediaan arsitektur

-     Pengelolaan penyimpanan lebih maksimal

-     Penyederhanaan konsolidasi database lewat pengelolaan ratusan database sebagai suatu kesatuan

Perkembangan database tahun 2011-2013 tidak jauh berbeda dengan tahun 1990-an, hanya software database sekarang mengalami penyempunaan dari software-software sebelumnya. Salah satu contoh tehnologi database saat ini adalah dimana seorang design web dapat membuat web dengan menarik karena sudah ada tehnologi database generasi baru yang biasa di sebut oracle. Dengan oracle inilah para pendesign web bisa membuat webnya dengan penuh keunikan.

b.   Konsep
Database adalah suatu koleksi computer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Integrasi logis dari catatan-catatan dalam banyak file ini disebut konsep database. Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data.

c.    Struktur
§  Hubungan eksplisit
Satu pendekatan untuk menetapkan hubungan eksplisit antara catatan-catatan dari beberapa file adalah dengan menyusun catatan-catatan tersebut dalam suatu hirarki, ini disebut struktur hirarki. Suatu catatan yang memiliki anak catatan disebut parent, dan anak catatan itu disebut children.
§  Hubungan implisit
Hubungan implisit yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari catatan data yang telah ada. Data dalam database relasional ada dalam bentuk tabel-tabel yang disebut flat file. Flat file adalah suatu penyusunan data dua dimensi dalam kolom-kolom dan baris-baris.

d.   Keunggulan dan Kelemahan
§  Keunggulan:
1)      Mudah menyimpan informasi yang jumlahnya banyak.
2)      Mudah mendapatkan kembali informasi secara cepat dan fleksibel.
3)      Mudah untuk mengelola informasi.
4)      Mudah untuk menyetak informasi.
5)      Mudah untuk mendistribusikan informasi.
§  Kelemahan:
1)      Sistem lebih rumit, jadi memerlukan tenaga ahli dalam disain, program dan implementasi 
2)      Lebih mahal 
3)      Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi 
4)      Karena semua data di tempat terpusat, kerusakan software dan hardware dapat terjadi
5)      Proses pemeliharaan dapat memakan waktu karena ukurannya yang besar 
6)      Proses back up data memakan waktu 

e.    Peran Database dan DBMS  dalam Pemecahan Masalah (dalam) Psikologi
Peranan Database: Menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan
Peranan DBMS: - Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file.
-    Data dan program menyatu.
-    Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
-    Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
-    Kebutuhan untuk membuat data dengan aman.

Database tidak harus berupa sekumpulan data yang sangat banyak dan kompleks, namun bisa terdiri dari puluhan data saja. Pada beberapa database sederhana, sebuah software word processing (Word)  bisa digunakan untuk menampung dan mengorganisir data tersebut. Atau jika database terdiri dari data yang bersifat angka dan diperlukan perhitungan lanjutan, pengolahan bisa dilakukan dengan software spreadsheet (Excel). Pada prinsipnya software seperti Word ataupun Excel bisa berfungsi seperti layaknya sebuah database yang representatif.
Manfaat dalam Psikologi
Dalam bidang psikologi, khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai diantara 1000 pegawai yang ada.
Dalam ruang lingkup sekolah, database sangat dibutuhkan, terlenih lagi bagi psikolog yang mengatasi anak-anak yang sering bolos disekolah. Dengan database, dapat memudahkan psikolog untuk mencari beberapa anak yang sering bolos di sekolah dari ratusan yang ada.
Dalam database terdapat istilah “attribute” Sebutan untuk mewakili sebuah entity(Suatu kumpulan orang, tempat, kejadian, aktifitas atau bagian yang terdapat dalam sebuah organisasi atau informasi yang akan direkam). Misalkan, seorang mahasiswa atau siswa dapat dilihat atributnya, misalnya npm, nama, alamat, hobby dan lain-lain. Atribute juga disebut data elemen, data field atau data item. Ini juga merupakan salah satu pemanfaatan data base untuk lingkup Psikologi, karena salah satu bidang profesi Psikologi adalahSchool Psychologist, misalkan pada suatu organisasi pendidikan terdapat siswa yang sedang mengalami masalah sering terlambat datang kesekolah, maka tugas seorang psikolog adalah mengetahui data awal siswa tersebut yang dimiliki sekolah, setelah itu baru dapat memikirkan langkah atau treatment apa yang baik digunakan. Dan masih banyak lagi pemanfaatan yang dapat dirasakan dengan penggunaan data base lainnya, dalam bidang Psikologi maupun bidang lainnya.

f.     Contoh Masalah Pemrosesan Data dalam Pemecahan Masalah
Data yang diperoleh dari internet masih dalam format html, kemudian  akan diolah dengan menggunakan Ms. Word, maka data-data dalam format html tersebut kita ubah menjadi format doc dengan melakukan copy paste ke dalam sebuah dokumen Ms. Word, setelah itu dapat dilakukan pengeditan, penambahan, penggabungan dan lain-lainnya. Data yang telah diolah tersebut, akan menjadi sebuah informasi baru, dan dapat di presentasikan dalam bentuk apapun. Sebagai contoh dalam format PDF, atau dengan menggunakan Ms. Powerpoint bahkan secara lisan, karena sebuah informasi aktif, jauh lebih berharga dari informasi pasif.

2.    Sistem Informasi Manajemen
a.    Konsep SI Organisasional
Pada dasarnya konsep system organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan soft ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design (SA&D). Proses SA&D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk mengatasi suatu masalah yang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar berikut ini :
1)   Seorang manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum membuat spesifikasi bagaimana suatu sistem bekerja.
2)   Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
3)   Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang kecil.
4)   Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain. mungkin sekali berbeda, sehingga pemecahan alternatif yang menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
5)   Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan masalah tertentu, dimana keputusannya adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.

b.   Peran SIM dalam Pemecahan Masalah
SIM dan subsistem-subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam 2 cara dasar :
1.    Sumber Daya Informasi Seorganisasi
SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan komputer bagi semua manajer.
2.    Identifikasi dan Pemahaman Masalah
Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati  masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Kelemahan  utama SIM adalah tidak mengarah pada kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Sangat sering SIM tidak menyediakan secara tepat informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah setelah masalah itu di identifikasi dan diketahui. Konsep sistem pendukung keputusan diciptakan sebagai respon atas kebutuhan tersebut dan kita akan mengalihkan perhatian pada subsistem CBIS itu di bab selanjutnya.

3.    Sistem Penunjang Keputusan
a.    Maksud Pembuatan Keputusan
Tujuan (maksud) pengambilan keputusan terbagi menjadi dua, yaitu:
§  Tujuan bersifat tunggal yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya sekali diputuskan dan tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain
§  Tujuan bersifat ganda yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih yang bersifat kontradiktif atau bersifat tidak kontradiktif

b.   Konsep SPK
Decision Support System atau sistem pendukung keputusan (SPK), secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pemgkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. DSS dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternatif.

c.    Peranan SPK dalam Pemecahan Masalah
Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) mempunyai peran yang cukup penting dalam menyelesaikan suatu masalah yang dialami perusahaan. DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS membagi masalah menjadi beberapa struktur untuk membantu manajer mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan keputusan yang tepat.






Referensi:






McLeod, Raymond Jr. Sistem Informasi Manajemen Jilid 2. PT Prenhallindo : Jakarta