STRESS
Ä
Stres Positif dan Negatif
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis
saat seorang individu dihadapkan
pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang
terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu
dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang
melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang
terkontrol secara sehat.
Menurut definisi yang
dikeluarkan Canadian Centre for Occupational Health & Safety (1997-2006),
stres adalah tekanan dari luar yang bisa membuat seseorang merasa tertekan.
Tekanan yang digolongkan dapat membuat orang stres adalah tekanan yang sifatnya
mengancam (threaten), tekanan yang sifatnya menakutkan atau mengerikan
(scare), tekanan yang sifatnya mengkhawatirkan (worry),
tekanan yang sifatnya menyakitkan atau yang menusuk (prod).
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas
dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi
peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh, banyak proffessional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan
tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan
mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka..
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau
stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari
stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres
hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan
memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres
hambatan.
Menurut ahli
endokrinologi Hans Selye, stres dapat dibedakan menjadi stres positif (eustress) dan stres negatif (distress). Stres positif seperti pekerjaan yang menantang dan
pertandingan olah raga yang menghibur dapat membuat Anda lebih bahagia dan
sehat. Sebaliknya, stres negatif seperti pekerjaan yang membosankan dan konflik
interpersonal dapat membuat Anda sedih dan sakit. Ada
beberapa karakteristik untuk stress negative dan positif, diantaranya:
§ Karakteristik
Stres Positif:
- Memotivasi
dan memvokuskan energi
- Berjangka
pendek
- Terasa
menarik dan dalam kemampuan Anda
- Meningkatkan
kinerja
§
Karakteristik Stres Negatif:
-
Menyebabkan kecemasan atau
kekhawatiran
-
Berjangka pendek atau panjang
-
Terasa tidak menyenagkan atau
diluar batas kemampuan Anda
-
Mengurangi kinerja
-
Dsapat menyebabkan masalah mental
fisik
Ä
Peyebab Stres
Situasi yang sama dapat
menjadi pemicu stres positif atau negatif, tergantung persepsi Anda. Orang yang
berbeda juga dapat bereaksi berbeda terhadap situasi yang sama. Namun, secara
umum peristiwa berikut memicu stres negatif atau stres positif pada sebagian
besar orang di sebagian besar waktu:
§
Contoh
pemicu stres positif meliputi:
- Memulai pekerjaan atau
sekolah baru
- Menerima promosi atau
jabatan baru
- Pernikahan
- Membeli rumah
- Memiliki anak
- Pindah rumah
- Mengambil liburan
- Pensiun
§
Contoh pemicu stress negative
meliputi:
-
Kematian pasangan
-
Proses perceraian
- Kehilangan kontak dengan
orang yang dicintai
- Pengangguran
- Kemacetan lalu lintas
- Masalah disekolah
- Masalah keuangan
Faktor Internal
Stres negatif tidak hanya dipicu oleh masalah eksternal namun juga sumber
internal seperti perasaan, pikiran, dan kebiasaan. Sumber internal yang sering menyebabkan stres negatif
antara lain:
§
Kekhawatiran
dengan situasi, misalnya takut terbang, ketinggian, berbicara di depan umum
atau menemui orang asing di pertemuan.
§
Kekhawatiran
dengan peristiwa masa depan, misalnya menunggu hasil ujian atau reorganisasi
perusahaan
§
Ekspektasi
terlalu tinggi atau selalu ingin sempurna (perfeksionis)
§
Terlalu memaksakan untuk mengerjakan banyak hal dalam
satu waktu
§
Tidak dapat bersikap tegas (plin-plan)
§
Suka
menunda-nunda
§
Tidak
terorganisir (tanpa perencanaan)
Kepribadian
a) Introvert
Kepribadian Introvert merupakan kepribadian manusia yang tertutup, sehingga mereka
cenderung memilih untuk sendirian atau bertemu dengan sedikit orang. Orang dengan tipologi kepribadian introvert adalah
orang yang mengarahkan orang ke dunia dalam. Orang Introvert lebih berpikir
ke arah subjektif atau dirinya sendiri.
Oleh karena itu rata-rata orang yang berkepribadian introvert kurang
menikmati keramaian. Wajar jika orang
yang interovert biasanya memilih berkarir dalam bidang yang tidak banyak
bertemu dengan banyak orang seperti sekretaris,
peneliti, akuntan.
Menurut Carl Gustav Jung, orang-orang introvert adalah mereka yang terampil dalam
melakukan perjalanan ke “dunia dalam”, yaitu diri mereka sendiri. Mereka selalu
mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak perenungan dan
berkontemplasi. Pada akhirnya, mereka menjadi orang yang memahami dirinya,
berpendirian keras, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan mengetahui apa
yang menjadi tujuan dalam hidupnya.
Seorang introvert seringkali disibukkan dengan dirinya
sendiri dan kurang peka terhadap lingkungannya. Pada akhirnya lingkungannya juga
tidak dapat menerima seorang introvert dengan
baik. Mereka tahu apa yang mereka mau, namun sulit untuk mengkomunikasikannya
kepada orang lain. Hal ini membuat orang introvertseringkali dicap sebagai orang aneh. Untuk
mengerti pemikiran seorang introvert, maka anda harus meluangkan waktu lebih
banyak untuk berkomunikasi dengannya. Inilah mengapa ketika kita berbicara
dengan seorang introvert, maka kita akan diajak menuju pembicaraan yang lebih
dalam. Beberapa ciri
kepribadian Introvert sebagai berikut:
§
Tertarik dengan pikiran dan
perasaannya sendiri
§
Memerlukan teritori atau dunia mereka sendiri
§
Perfeksionis
§
Tampil dengan muka pendiam dan tampak penuh pemikiran
§
Biasanya tidak mempunyai banyak teman
§
Sulit membuat hubungan baru
§
Menyukai konsentrasi dan kesunyian
§
Tidak suka denga kunjungan yang tidak diharapkan dan
tidak suka
mengunjungi orang lain
§
Bekerja dengan baik sendirian
§
Biasanya pemalu
§
Tidak suka atau tidak berani
tampil di depan umum
Ekstrovert
Kepribadian Ekstrovert biasanya diasosiasikan dengan
kepribadian yang terbuka serta cenderung menikmati kegiatan di tengah manusia.
Oleh karena itu, manusia dengan kepribadian ekstrovert, cenderung kurang
menikmati aktivitas yang dilakukan sendirian.Orang dengan Kepribadian Ekstrovert adalah orang yang berpikir mengenai
hal-hal secara objektif dan luas,
Seorang ekstrovert akan senang berkomunikasi, ngobrol,
berbasa-basi dengan orang banyak, meski tanpa ada informasi yang memang perlu
untuk dikomunikasian. Bagi seorang ekstrovert, bahasa adalah alat untuk
bersosialisasi. ekstrovert terkesan lebih supel.
Pribadi ekstrovert senang
berada di tengah keramaian. Energinya
terkumpul ketika berbicara dan berinteraksi dengan banyak orang. Ketika sedang
berada di keramaian seorang ekstrovert seolah-olah juga sedang mengisi
tenaganya (charging). Oleh karena itu
jika seorang ekstrovert sedang stress, maka dia akan cenderung memilih untuk berinteraksi dengan
teman-temannya, entah itu pergi ke mall, nonton, atau sekedar jalan-jalan. Seorang ekstrovert tidak akan merasa nyaman dengan
suasana yang sepi. Suasana sepi bagi seorang ekstrovert malah
akan membuatnya makin tertekan. Ciri-ciri Keprbadian Ekstrovert
·
Tertarik dengan apa yang terjadi di sekitar mereka
·
Terbuka dan seringkali banyak
bicara
·
Membandingkan pendapat mereka dengan pendapat orang lain
·
Seperti aksi dan inisiatif
·
Mudah mendapat teman atau
beradaptasi dalam grup baru
·
Mengatakan apa yang mereka
pikirkan
·
Tertarik dengan orang-orang baru
·
Mudah menolak bersahabat dengan
orang-orang yang tidak diinginkannya
c)
Fleksibel
Kepribadian fleksibel
adalah kepribadian seseorang yang bisa menempatkan diri, memposisikan perilaku
seluai dengan tempat, waktu, dan peranan yang tepat. Seorang yang mempunyai
kepribadian fleksibel biasanya supel, punya banyak teman, ramah, dan disenangi
oleh banyak orang karena sikapnya cenderung bisa mengikuti situasi yang ada dan
terjadi pada waktu itu.
c)
Berlebihan (over actifity)
Pribadi yang memiliki over activity adalah mereka yang
terlalu agresif dalam menuangkan segala suasana hati, bahkan sampai berlebihan
dalam menghadapi kondisi lingkup social.
Orangg yang memiliki kepribadian over activity ketika
ia mengalami stress maka ia akan sangat berlebihan dalam menyikapi masalahnya
tersebut.
Kecakapan
Seseorang yang sehat memiliki kecakapan potensi secara
utuh, stress kecakapan dimana keadaan tenaga kerja tidak diberi peluang untuk
menggunakan keterampilan yang diperolehnya, atau untuk mengembangkan kecakapan
potensialnya secara penuh.
Nilai dan Kebutuhan (sosialisasi,
adaptasi, internalisasi)
Setiap
pribadi mempunyai kebudayaan masing-masing. Kebudayaan terdiri dari
keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma perilaku yang menunjang
pribadi dalam usahanya mengatsi masalah-masalah adaptasi eksternal dan
internal.
Ä
Reaksi Stress: Fight or Flight?
§
Fight à
dalam menghadapi masalah, fight disini maksudnya adalah nahwa kita akan terus
menghadapi masalah tersebut tanpa putus asa. Terus brejuan.
§
Flight à
Dalam menghadapi masalah flight maksudnya kita malah menghindari atau
mengabaikan masalah tersebut.
Ä
Teknik-teknik Penenangan Pikiran
a.
Meditasi à Meditasi adalah praktik relaksasi yang
melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun
mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Makna harfiah meditasi adalah kegiatan
mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran, memikirkan, merenungkan. Arti definisinya, meditasi adalah
kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk
menganalisis, menarik kesimpulan,
dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan
atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku.
b.
Autogenik (menghela nafas) à
di kembangkan oleh Johannes Heinrich tahun 1932. teknik ini melibatkan kegiatan
sehari-hari yang berlangsung sekitar 15 menit. Misalnya seperti berbaring,
duduk meditas, susuk seperti boneka kain. Teknik ini digunakan untuk meringakan
berbagai gangguan psikomatis yang disebabkan oleh stress.
c.
Pelatihan Relaksasi Neuromuscular à
Pelatihan relaksasi neuromuscular adalah satu program yang terdiri dari
latihan-latihan sistematis yang melatih otot dan komponen-komponen saraf yang
mengendalikan aktivitas otot. Individu diajari untuk secara sadar mampu
merelaksasikan otot sesuai dengan kemauannya setiap saat. Untuk itu perlu
dikembangkan kesadaran perasaan pikiran tentang bagaimana rasa relaks adn
mempelajari bagaimana perbedaanya jika sedang tegang.
Daftar
Pustaka
Whitbourne,Halgin.(2010).Psikologi Abnormal.Jakarta:Salemba
Humanika.